KHULAFAUR
RASYIDIN
Khulafaur rasyidin
terdiri dari dua kata yakni khulafa’ yang berarti pengganti-pengganti dan ar-rasyidin yang berarti orang yang mendapat petunjuk.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberitakan bahwa kaum muslimin
diperintah oleh khulafaur rasyidin selama 30 tahun, dan di akhir zaman nanti
kaum muslimin akan kembali diperintah oleh khulafaur rasyidin yang akan
berlangsung sesuai kehendak Allah ta’ala dan kemudian akan ditutup dengan hari kiamat.
A. ABU BAKAR
ASH-SHIDDIQ
1. Nama dan Gelar
Beliau
bernama Abdullah bin Usman. Ayahnya, Usman, biasa dipanggil dengan Abu Quhafah
dan Abu Quhafah adalah satu-satunya ayah dari empat khulafaur rasyidin yang
masuk Islam.
Pada masa
jahiliyyah, Abu Bakar pernah dipanggil dengan sebutan ‘Atiq karena wajahnya
yang rupawan, putih pucat, tinggi dan kurus dan karena nasab (garis keturunan)
yang tidak tercela.
Menurut para
ahli bahasa, Abdullah bin Usman dipanggil dengan Abu Bakar karena 2 hal, yakni
karena Abdullah bin Usman adalah orang yang masuk Islam sejak awal dakwah Nabi
Muhammad (Bakar = dinihari) serta karena Abdullah bin Usman merupakan orang tua
dari ‘Aisyah, satu-satunya istri Nabi Muhammad yang dinikahi sejak masih gadis
(Bakar = gadis)
Setelah
peristiwa Isra’ mi’raj, kaum muslimin menggelari Abu Bakar dengan sebutan ash-shiddiiq yang berarti membenarkan,
karena beliau membenarkan seluruh ucapan dan perbuatan rasulullah.
2. Keistimewaan
Abu Bakar
adalah sahabat yang memiliki banyak keistimewaan dibanding sahabat-sahabat
rasulullah yang lain, di antaranya:
a. Menjadi teman perjalanan nabi Muhammad berhijrah, sehingga menjadi orang
kedua yang berada di gua (lihat surat At-Taubah:40)
b. Kedermawanan yang teramat sangat
Abu Bakar
dikenal sebagai seorang saudagar yang kaya. Sejak masa awal Islam, Abu Bakar
sudah menginfakkan hartanya di jalan Allah, di antaranya dengan membebaskan
budak-budak Islam. Diriwayatkan bahwa Abu Bakar menghabiskan 40000 dirham perak
untuk membebaskan budak-budak Islam yang disiksa pemiliknya. Selain itu, dalam
sebuah peristiwa, rasulullah memerintahkan para sahabat untuk bersedekah, Abu
Bakar menginfakkan seluruh hartanya dan menyisakan Allah dan Rasul-Nya untuk
anak dan istrinya.
c. Ketinggian ilmunya
Abu Sa'id al-Khudri
berkata, "Suatu ketika Rasulullah . berkhutbah di hadapan manusia dan
berkata,"Sesungguhnya Allah telah menyuruh seorang hamba untuk
memilih antara dunia atau memilih ganjaran pahala dan apa-apa yang ada di
sisiNya, namun ternyata hamba tersebut memilih apa-apa yang ada di sisi
Allah." Maka Abu Bakar menangis, kami heran kenapa beliau menangis
padahal Rasulullah . hanyalah menceritakan seorang hamba yang memilih kebaikan,
akhirnya kami ketahui bahwa hamba tersebut ternyata tidak lain adalah
Rasulullah . sendiri, dan Abu Bakarlah yang paling mengerti serta berilmu di antara
kami.
Diriwayatkan dari
Aisyah ra. istri Rasulullah ia berkata, "Ketika Rasulullah . wafat
maka Umar berdiri dan berpidato, "Demi Allah sesungguhnya Rasulullah .
tidak meninggal. ‘Aisyah ra. melanjutkan, Kemudian Umar berkata, "Demi
Allah tidak terdapat dalam hatiku melainkan perasaan bahwa beliau belum mati,
Allah pasti akan membangkitkannya dan akan dipotong kaki dan tangán mereka
(yang mengatakan beliau telah mati, pent.). Kemudian datanglah Abu Bakar
menyingkap kain yang menutup wajah Rasulullah . serta menciumnya sambil
berkata, Kutebus dirimu dengan ibu dan bapakku, alangkah harum dan eloknya
engkau saat hidup dan sesudah mati, demi Allah yang diriku berada di-tanganNya
mustahil Allah akan menimpakan padamu dua kali kematian selama-lamanya."
Kemudian Abu Bakar keluar dan berkata, "Wahai orang yang telah bersumpah,
(yakni Umar) tahanlah bicaramu!" Ketika Abu Bakar mulai berbicara maka
Umar duduk, setelah memuji Allah beliau berkata, "Ingatlah sesungguhnya
siapa saja yang menyembah Muhammad maka beliau
sekarang telah wafat, dan barangsiapa yang menyembah Allah maka sesung guhnya
Allah akan tetap hidup tidak pernah mati. Kemudian beliau memba-cakan ayat, "Sesungguhnya
kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula)." (Az-Zumar: 30).
Dan ayat, "Muhammad
itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya
beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke
belakang (murtad) Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat
mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun; dan Allah akan memberi balasan
kepada orang-orang yang bersyukur." (Ali-Imran: 144).
d. Abu Bakar Adalah Sahabat Yang Paling Utama
Diriwayatkan dari Ibnu
Umar dia berkata, "Kami selalu membandingkan para sahabat di masa
Rasulullah maka kami sepakat memilih Abu Bakar yang paling utama, kemudian
Umar, selanjutnya Usman bin affan "
e. Abu Bakar menjadi imam shalat di
masa Rasulullah hidup
ketika Rasulullah saw.
sakit dia berkata, "Perintahkan agar Abu Bakar menjadi imam manusia”. Maka
Abu Bakar sejak itu menjadi imam shalat di masa Rasulullah hidup.
Terpilihnya Abu Bakar menjadi Khalifah
Setelah rasulullah
meninggal, sebagian orang-orang Anshar berkumpul di Tsaqifah Bani Sa’idah.
Mereka membicarakan mengenai pemimpin setelah Nabi Muhammad, kemudian mereka
bersepakat menunjuk Sa’ad bin Ubadah sebagai pemimpin mereka. Maka Abu Bakar
beserta Umar dan Abu Ubaidah bergegas menuju Tsaqifah, Kemudian Abu Bakar mulai
berbicara menyebutkan segala kebaikan orang Anshar, tidaklah segala kebaikan yang
pernah disebutkan Rasulullah saw. atas mereka kecuali disebutkan seluruhnya
oleh Abu Bakar. Di antara perkataan-nya, Kalian mengetahui bahwa Rasulullah
saw. pernah bersabda, 'Andai saja manusía menempuh jalan di satu lembah
sementara kaum Anshar menempuh satu jalan maka pastí akan kutempuh jalan kaum
Anshar.' Dan engkau telah mengetahui wahai Sa'ad bahwa Rasulullah saw.
pernah bersabda -saat itu engkau sedang duduk-, 'Sesungguhnya kaum
Quraisylah yang paling berhak menjadi pemimpin. kebaikan manusia akan mengikuti
kebaikan yang ada pada mereka dan kejelekan manusia akan pula mengikuti
kejelakan yang ada pada mereka.' Maka Sa'ad berkata, 'Engkau benar, kami
hanyalah menjadi wazir dan kalianlah yang menjadi Amir'." Kemudian Umar
mengatakan, 'Berikan tanganmu wahai Abu Bakar, maka ia berikan tangannya dan
aku segera membai'atnya, maka seluruh hadirin turut membai'at.
Pembaiatan di tsaqifah
hanya diikuti sebagian dari kaum muslimin di Madinah, maka keesokan harinya,
Abu Bakar dibaiat di mimbar Masjid Nabi oleh kaum muhajirin dan anshar
Pidato
Abu Bakar setelah resmi menjadi khalifah
Selepas dibai'at Abu Bakar mulai
berpidato setelah memuji Allah Pemilik segala pujian, 'Amma ba'du, para
hadirin sekalian sesungguhnya aku telah dipilih sebagai pimpinan atas kalian
dan bukanlah aku yang terbaik, maka jika aku berbuat kebaikan bantulah aku. Dan
jika aku bertindak keliru maka luruskanlah aku. Kejujuran adalah amanah,
sementara dusta adalah suatu pengkhinatan. Orang yang lemah di antara kalian
sesungguhnya kuat di sisiku hingga aku dapat mengembalikan haknya kepadanya
Insya Allah. Sebaliknya siapa yang kuat di antara kalian maka dialah yang lemah
di sisiku hingga aku akan mengambil darinya hak milik orang lain yang
diambilnya. Tidaklah suatu kaum meninggalkan jihad di jalan Allah kecuali Allah
akan timpakan kepada mereka kehinaan, dan tidaklah suatu kekejian tersebar di
tengah suatu kaum kecuali adzab Allah akan ditimpakan kepada seluruh kaum
tersebut. Patuhilah aku selama aku mematuhi Allah dan RasulNya. Tetapi jika aku
tidak mematuhi keduanya maka tiada kewajiban taat atas kalian terhadapku.
Sekarang berdirilah kalian untuk melaksanakan shalat semoga Allah merahmati
kalian.”
Sanad ini shahih, adapun ungkapannya,
'Sesungguhnya Aku telah dipilih sebagai pimpinan atas kalian dan bukanlah aku
yang terbaik' adalah bagian dari ketawadhu'an beliau. Sebab mereka seluruhnya
sepakat bahwa beliaulah yang terbaik dan termulia."
Hal-hal
Yang dilakukan Abu Bakar ketika menjadi Khalifah
1.
Mengirim kembali pasukan Usamah bin Zaid
Sebelumnya,
Rasulullah telah memerintahkan pasukan Usamah agar berjalan menuju Syam. Setelah
Rasulullah wafat keadaan kacau balau. Kemunafikan mulai kelihatan di Madinah.
Bahkan tidak sedikit dari suku-suku Arab sekitar Madinah yang murtad keluar
dari Islam. Ditambah lagi sebagian dari mereka tidak mau membayar zakat kepada
Abu Bakar ash-Shiddiq. Dan ketika itu shalat Jum'at tidak lagi didirikan
kecuali di Makkah dan Madinah serta sebuah kota yang bernama Juwatsan di
Bahrain, kota ini termasuk kota yang pertama kali yang mendirikan Jum'at
setelah situasi agak tenang dan orang-orang kembali kepada kebenaran,
sebagaimana yang tertulis dalam Shahih al-Bukhari. Di antara negeri yang
tetap istiqamah di atas Islam adalah negeri Tsaqif di Thaif, mereka tidak lari
dan tidak pula murtad.
Ketika
berbagai masalah besar ini terjadi, banyak orang-orang mengusulkan kepada Abu
Bakar agar menunda keberangkatan pasukan Usamah, karena umat membutuhkan mereka
untuk mengatasi masalah yang lebih pentíng. Dengan alasan bahwa pasukan yang
disiapkan nabi tersebut sebelumnya di persiapkan ketika negera Islam Madinah
dalam kondisi aman. Selain itu, mereka juga berpendapat bahwa Usamah sebaiknya
diganti dengan sahabat yang lebih senior (umur Usamah ketika itu sekitar 20
tahun). Namun, Abu Bakar tidak mungkin mengganti panglima yang sudah dipilih
oleh rasulullah apalagi menunda keberangkatannya.
2.
Memerangi orang-orang murtad dan orang-orang yang tidak
mau membayar zakat serta Menumpas nabi-nabi palsu
Nabi-Nabi
Palsu antara lain,:
a.
Musailamah
di Yamamah
Merupakan nabi palsu yang paling
banyak pasukannya serta memiliki benteng yang sangat kuat di Yamamah. 2 orang
panglima yang dikirim Abu Bakar masih kewalahan menghadapi Musailamah, baru
kemudian ketika Khalid bin Walid dan pasukannya bergabung dengan 2 orang
panglima yang lain, Musailamah dan pasukannya bisa dikalahkan, bahkan
Musailamah bisa dibunuh oleh Wahsyi (mantan budak habsyi yang pernah membunuh
Hamzah bin Abdul Muthalib pada perang Uhud) ketika melarikan diri di kebun
kurma.
b.
Malik
bin Nuwairah di Buthah
Dibunuh oleh Khalid bin Walid dan
pasukannya
c.
Thulaihah
bin Kuwailid dari bani Asad
Melarikan diri ke Syam dan kemudian
masuk Islam dengan Islam yang baik, dan bahkan menjadi anggota pasukan Khalid
bin Walid
d.
Aswad
al-Ansi di Yaman
Murtad sejak zaman Nabi Muhammad masih
hidup. Dibunuh oleh Fairuz, saudara dari istri Aswad. Pasukan Aswad ditumpas
oleh pasukan Muhajir bin Abi Umayyah
e.
Sajah
dari bani Tamim
Satu-satunya nabi palsu perempuan.
Diperistri oleh Musailamah dengan mahar menghilangkan sholat Ashr. Melarikan
diri ketika pertempuran Yamamah.
f.
Dan
lain-lain
Sedangkan
para pimpinan pasukan Abu Bakar adalah :
a.
Khalid
bin Walid, bertugas menumpas Thulaihah bin Kuwailid, apabila selesai ia
bertugas menumpas Malik bin Nuwairah di Buthah jika mereka mengadakan
perlawanan.
b.
Ikrimah
bin Abu Jahal ditugaskan menumpas Musailamah.
c.
Syurahbil
bin Hasanah, ditugaskan mengikuti Ikrimah menuju Musailamah al-Kadzdzab.
d.
Muhajir
bin Abi Umayyah, diperintahkan menumpas pasukan al-'Ansi dan sebagai bantuan
bagi para anak-anak raja Yaman untuk me-nundukkan Qais bin Maksyuh karena ia
telah melepaskan diri dari ketaatan terhadap pemerintah kaum muslimin.
e.
Khalid
bin Sa'id bin al-Ash, diperintahkan berangkat menuju perba-tasan kota Syam.
f.
Amru
bin al-Ash, ditugaskan untuk berjalan menuju Jumaa' tempat Qudha'ah, Wadiah dan
al-Harist.
g.
Hudzaifah
bin Mihsan al-Ghalfani diperintahkan menumpas penduduk Daba, Oman
h.
Arfajah
bin Hartsamah, diperintahkan berangkat ke Mahrah, sebuah daerah di Yaman
i.
Thuraifah
bin Hajiz diperintahkan menuju Bani Sulaim dan suku Hawazin.
j.
Suwaid
bin Muqran, diperintahkan menuju Tihamah Yaman.
k.
Al-Ala
bin al-Hadhrami, diperintahkan menuju Bahrain.
3.
Mengumpulkan lembaran-lembaran Al-Quran
Peperangan
melawan nabi palsu dan orang-orang murtad menyebabkan banyak penghafal quran
gugur sebagai syahid, oleh sebab itu Umar mengusulkan kepada Abu Bakar agar
mengumpulkan lembaran-lembaran al-Quran dan membukukannya. Awalnya Abu Bakar
menolak karena beliau menganggap bahwa amalan tersebut tidak pernah dilakukan
oleh Rasulullah, akan tetapi Umar terus mendesak hingga Abu Bakar setuju dengan
pendapat Umar.
Kemudian
Abu Bakar memerintahkan Zaid bin Tsabit (seorang pemuda yang jenius, berakal
dan penuh amanah, dan engkau telah terbiasa menulis wahyu untuk Rasulullah)
agar mengumpulkan tulisan-tulisan al-Qur'an yang ditulis di daun-daunan, kulit
maupun dari hafalan para penghafal al-Qur'an, hingga beliau menemukan akhir
surat at-Taubah yang ada pada Abu Khuzaimah al-Anshari, yang tidak didapatkan
dari selainnya, yaitu ayat:
" SesungguhNYa
telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya
penderitaanmu." (At-Taubah: 128). Hingga akhir surat al-Bara'ah. Kemudian al-Qur'an yang
telah dikumpulkan dan dibukukan itu disimpan oleh Abu Bakar hingga Allah mewafatkannya.
Setelah itu berpindah ke tangán Umar sewaktu hidup-nya, dan akhirnya berpindah
ke tangán Hafshah binti Umar
Imam
al-Bukhari berkata, Ibnu Syihab berkata, Telah berkata kepadaku Kharijah bin
Zaid bin Tsabit, bahwasanya dia mendengar Zaid berkata, "Aku tidak
mendapatkan satu ayat dari surat
al-Ahzab ketika kami menulis al-Qur'an ke dalam satu mushaf, sementara aku
pernah mendengarkan Rasulullah saw. membacanya, akhirnya ayat tersebut kami
cari dan ternyata ayat tersebut ada pada Khuzaimah bin Tsabit al-Anshari,
"Di
antara orang-orang mu' min itu ada orang-orang yang menepati apa yang mereka
janjikan kepada Allah." (Al-Ahzab: 23). Maka segera kami sisipkan ke
tempatnya di dalam mushaf.
4.
Memperluas wilayah dakwah Islam
Untuk memperluas wilayah dakwah Islam,
Abu Bakar menunjuk beberapa panglima, yakni :
a.
Khalid
bin Walid menuju wilayah Irak melawan Persia
b.
Wilayah
Syam yang dikuasai romawi, terbagi menjadi :
·
Yazid
bin Abu Sufyan menuju wilayah Damaskus
·
Amr
bin Ash menuju wilayah Palestina
·
Abu
Ubaidah menuju wilayah Homs
·
Syurahbil
bin Hasanah yang sebelumnya menjadi anggota pasukan Khalid bin Walid di Irak
dipindahkan menuju Yordania
Khalid
bin Walid beserta pasukannya berhasil menguasai wilayah Irak hanya selama
kurang lebih 9 bulan, tetapi kemudian Khalid meninggalkan pasukannya untuk
melakukan ibadah haji, dan hal tersebut tidak disetujui oleh Abu Bakar sehingga
Abu Bakar menghukum Khalid dengan memindahkan Khalid dari Irak untuk menuju
Syam sekaligus menghadapi romawi di Yarmuk yang menyiapkan 240 ribu pasukan
untuk menghadang gerak pasukan perang Abu Bakar. Ketika perang sedang
berlangsung dengan sengit, terdengar kabar bahwa Abu Bakar wafat dan digantikan
oleh Umar. Umar mengganti posisi Khalid dari jabatan panglima perang dan
digantikan oleh Abu Ubaidah bin Jarrah.