Selasa, 31 Maret 2015



Kisi-kisi UAS SKI 2015
1.      Kehidupan Rasulullah sebelum diutus (masyarakat jahiliyah, sifat dan pengasuhan rasulullah)
2.      Dakwah di Mekah (wahyu pertama, dakwah sembunyi,terang-terangan,kepada orang di luar mekah,hijrah)
3.      Dakwah di Madinah (hal-hal yang dilakukan pertama-tama di Madinah, perang melwan kafir quraisy mempertahankan kedaulatan Islam, perjanjian hudaibiyah, fathu makkah, rasul wafat)
4.      Khulafaur rasyidin (keistimewaan Abu Bakar, Usman, Ali ; hal-hal yang dilakukan Abu Bakar, Umar, Usman, Ali ; peristiwa penting pada masa Umar ; ‘Amul Jama’ah)
5.      Kekhalifahan bani Umayyah (Abdul Malik, Al-Walid, Umar bin Abdul Aziz)
6.      Kekhalifahan bani Abbasiyah (as-saffah, arrasyid, al-makmun,pemerintahan abbasiyah)
7.      Islam di Indonesia (teori2 masuknya Islam di Indonesia dan buktinya, pengembara dunia di Indonesia,  usaha orang kafir memusuhi kaum muslimin Indonesia, perlawanan kaum muslimin Indonesia terhadap penjajah dan tokoh2nya)

Minggu, 23 November 2014

ABU BAKAR

KHULAFAUR RASYIDIN

Khulafaur rasyidin terdiri dari dua kata yakni khulafa’  yang berarti pengganti-pengganti dan ar-rasyidin  yang berarti orang yang mendapat petunjuk. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberitakan bahwa kaum muslimin diperintah oleh khulafaur rasyidin selama 30 tahun, dan di akhir zaman nanti kaum muslimin akan kembali diperintah oleh khulafaur rasyidin yang akan berlangsung sesuai kehendak Allah ta’ala dan kemudian akan ditutup dengan  hari kiamat.

A.   ABU BAKAR ASH-SHIDDIQ
1.    Nama dan Gelar
Beliau bernama Abdullah bin Usman. Ayahnya, Usman, biasa dipanggil dengan Abu Quhafah dan Abu Quhafah adalah satu-satunya ayah dari empat khulafaur rasyidin yang masuk Islam.
Pada masa jahiliyyah, Abu Bakar pernah dipanggil dengan sebutan ‘Atiq karena wajahnya yang rupawan, putih pucat, tinggi dan kurus dan karena nasab (garis keturunan) yang tidak tercela.
Menurut para ahli bahasa, Abdullah bin Usman dipanggil dengan Abu Bakar karena 2 hal, yakni karena Abdullah bin Usman adalah orang yang masuk Islam sejak awal dakwah Nabi Muhammad (Bakar = dinihari) serta karena Abdullah bin Usman merupakan orang tua dari ‘Aisyah, satu-satunya istri Nabi Muhammad yang dinikahi sejak masih gadis (Bakar = gadis)
Setelah peristiwa Isra’ mi’raj, kaum muslimin menggelari Abu Bakar dengan sebutan ash-shiddiiq yang berarti membenarkan, karena beliau membenarkan seluruh ucapan dan perbuatan rasulullah.

2.    Keistimewaan
Abu Bakar adalah sahabat yang memiliki banyak keistimewaan dibanding sahabat-sahabat rasulullah yang lain, di antaranya:
a.    Menjadi teman perjalanan nabi Muhammad berhijrah, sehingga menjadi orang kedua yang berada di gua (lihat surat At-Taubah:40)
b.    Kedermawanan yang teramat sangat
Abu Bakar dikenal sebagai seorang saudagar yang kaya. Sejak masa awal Islam, Abu Bakar sudah menginfakkan hartanya di jalan Allah, di antaranya dengan membebaskan budak-budak Islam. Diriwayatkan bahwa Abu Bakar menghabiskan 40000 dirham perak untuk membebaskan budak-budak Islam yang disiksa pemiliknya. Selain itu, dalam sebuah peristiwa, rasulullah memerintahkan para sahabat untuk bersedekah, Abu Bakar menginfakkan seluruh hartanya dan menyisakan Allah dan Rasul-Nya untuk anak dan istrinya.
c.    Ketinggian ilmunya
Abu Sa'id al-Khudri berkata, "Suatu ketika Rasulullah . berkhutbah di hadapan manusia dan berkata,"Sesungguhnya Allah telah menyuruh seorang hamba untuk memilih antara dunia atau memilih ganjaran pahala dan apa-apa yang ada di sisiNya, namun ternyata hamba tersebut memilih apa-apa yang ada di sisi Allah." Maka Abu Bakar menangis, kami heran kenapa beliau menangis padahal Rasulullah . hanyalah menceritakan seorang hamba yang memilih kebaikan, akhirnya kami ketahui bahwa hamba tersebut ternyata tidak lain adalah Rasulullah . sendiri, dan Abu Bakarlah yang paling mengerti serta berilmu di antara kami.
Diriwayatkan dari Aisyah ra. istri Rasulullah ia berkata, "Ketika Rasulullah . wafat maka Umar berdiri dan berpidato, "Demi Allah sesungguhnya Rasulullah . tidak meninggal. ‘Aisyah ra. melanjutkan, Kemudian Umar berkata, "Demi Allah tidak terdapat dalam hatiku melainkan perasaan bahwa beliau belum mati, Allah pasti akan membangkitkannya dan akan dipotong kaki dan tangán mereka (yang mengatakan beliau telah mati, pent.). Kemudian datanglah Abu Bakar menyingkap kain yang menutup wajah Rasulullah . serta menciumnya sambil berkata, Kutebus dirimu dengan ibu dan bapakku, alangkah harum dan eloknya engkau saat hidup dan sesudah mati, demi Allah yang diriku berada di-tanganNya mustahil Allah akan menimpakan padamu dua kali kematian selama-lamanya." Kemudian Abu Bakar keluar dan berkata, "Wahai orang yang telah bersumpah, (yakni Umar) tahanlah bicaramu!" Ketika Abu Bakar mulai berbicara maka Umar duduk, setelah memuji Allah beliau berkata, "Ingatlah sesungguhnya siapa saja yang menyembah Muhammad  maka beliau sekarang telah wafat, dan barangsiapa yang menyembah Allah maka sesung guhnya Allah akan tetap hidup tidak pernah mati. Kemudian beliau memba-cakan ayat, "Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula)." (Az-Zumar: 30).
Dan ayat, "Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad) Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun; dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur." (Ali-Imran: 144).
d.    Abu Bakar Adalah Sahabat Yang Paling Utama
Diriwayatkan dari Ibnu Umar dia berkata, "Kami selalu membandingkan para sahabat di masa Rasulullah maka kami sepakat memilih Abu Bakar yang paling utama, kemudian Umar, selanjutnya Usman bin affan "
e.    Abu Bakar menjadi imam shalat di masa Rasulullah hidup
ketika Rasulullah saw. sakit dia berkata, "Perintahkan agar Abu Bakar menjadi imam manusia”. Maka Abu Bakar sejak itu menjadi imam shalat di masa Rasulullah hidup.




Terpilihnya Abu Bakar menjadi Khalifah
Setelah rasulullah meninggal, sebagian orang-orang Anshar berkumpul di Tsaqifah Bani Sa’idah. Mereka membicarakan mengenai pemimpin setelah Nabi Muhammad, kemudian mereka bersepakat menunjuk Sa’ad bin Ubadah sebagai pemimpin mereka. Maka Abu Bakar beserta Umar dan Abu Ubaidah bergegas menuju Tsaqifah, Kemudian Abu Bakar mulai berbicara menyebutkan segala kebaikan orang Anshar, tidaklah segala kebaikan yang pernah disebutkan Rasulullah saw. atas mereka kecuali disebutkan seluruhnya oleh Abu Bakar. Di antara perkataan-nya, Kalian mengetahui bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda, 'Andai saja manusía menempuh jalan di satu lembah sementara kaum Anshar menempuh satu jalan maka pastí akan kutempuh jalan kaum Anshar.' Dan engkau telah mengetahui wahai Sa'ad bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda -saat itu engkau sedang duduk-, 'Sesungguhnya kaum Quraisylah yang paling berhak menjadi pemimpin. kebaikan manusia akan mengikuti kebaikan yang ada pada mereka dan kejelekan manusia akan pula mengikuti kejelakan yang ada pada mereka.' Maka Sa'ad berkata, 'Engkau benar, kami hanyalah menjadi wazir dan kalianlah yang menjadi Amir'." Kemudian Umar mengatakan, 'Berikan tanganmu wahai Abu Bakar, maka ia berikan tangannya dan aku segera membai'atnya, maka seluruh hadirin turut membai'at.
Pembaiatan di tsaqifah hanya diikuti sebagian dari kaum muslimin di Madinah, maka keesokan harinya, Abu Bakar dibaiat di mimbar Masjid Nabi oleh kaum muhajirin dan anshar

Pidato Abu Bakar setelah resmi menjadi khalifah
Selepas dibai'at Abu Bakar mulai berpidato setelah memuji Allah Pemilik segala pujian, 'Amma ba'du, para hadirin sekalian sesungguhnya aku telah dipilih sebagai pimpinan atas kalian dan bukanlah aku yang terbaik, maka jika aku berbuat kebaikan bantulah aku. Dan jika aku bertindak keliru maka luruskanlah aku. Kejujuran adalah amanah, sementara dusta adalah suatu pengkhinatan. Orang yang lemah di antara kalian sesungguhnya kuat di sisiku hingga aku dapat mengembalikan haknya kepadanya Insya Allah. Sebaliknya siapa yang kuat di antara kalian maka dialah yang lemah di sisiku hingga aku akan mengambil darinya hak milik orang lain yang diambilnya. Tidaklah suatu kaum meninggalkan jihad di jalan Allah kecuali Allah akan timpakan kepada mereka kehinaan, dan tidaklah suatu kekejian tersebar di tengah suatu kaum kecuali adzab Allah akan ditimpakan kepada seluruh kaum tersebut. Patuhilah aku selama aku mematuhi Allah dan RasulNya. Tetapi jika aku tidak mematuhi keduanya maka tiada kewajiban taat atas kalian terhadapku. Sekarang berdirilah kalian untuk melaksanakan shalat semoga Allah merahmati kalian.”
Sanad ini shahih, adapun ungkapannya, 'Sesungguhnya Aku telah dipilih sebagai pimpinan atas kalian dan bukanlah aku yang terbaik' adalah bagian dari ketawadhu'an beliau. Sebab mereka seluruhnya sepakat bahwa beliaulah yang terbaik dan termulia."


Hal-hal Yang dilakukan Abu Bakar ketika menjadi Khalifah
1.    Mengirim kembali pasukan Usamah bin Zaid
Sebelumnya, Rasulullah telah memerintahkan pasukan Usamah agar berjalan menuju Syam. Setelah Rasulullah wafat keadaan kacau balau. Kemunafikan mulai kelihatan di Madinah. Bahkan tidak sedikit dari suku-suku Arab sekitar Madinah yang murtad keluar dari Islam. Ditambah lagi sebagian dari mereka tidak mau membayar zakat kepada Abu Bakar ash-Shiddiq. Dan ketika itu shalat Jum'at tidak lagi didirikan kecuali di Makkah dan Madinah serta sebuah kota yang bernama Juwatsan di Bahrain, kota ini termasuk kota yang pertama kali yang mendirikan Jum'at setelah situasi agak tenang dan orang-orang kembali kepada kebenaran, sebagaimana yang tertulis dalam Shahih al-Bukhari. Di antara negeri yang tetap istiqamah di atas Islam adalah negeri Tsaqif di Thaif, mereka tidak lari dan tidak pula murtad.
Ketika berbagai masalah besar ini terjadi, banyak orang-orang mengusulkan kepada Abu Bakar agar menunda keberangkatan pasukan Usamah, karena umat membutuhkan mereka untuk mengatasi masalah yang lebih pentíng. Dengan alasan bahwa pasukan yang disiapkan nabi tersebut sebelumnya di persiapkan ketika negera Islam Madinah dalam kondisi aman. Selain itu, mereka juga berpendapat bahwa Usamah sebaiknya diganti dengan sahabat yang lebih senior (umur Usamah ketika itu sekitar 20 tahun). Namun, Abu Bakar tidak mungkin mengganti panglima yang sudah dipilih oleh rasulullah apalagi menunda keberangkatannya.

2.    Memerangi orang-orang murtad dan orang-orang yang tidak mau membayar zakat serta Menumpas nabi-nabi palsu
Nabi-Nabi Palsu antara lain,:
a.    Musailamah di Yamamah
Merupakan nabi palsu yang paling banyak pasukannya serta memiliki benteng yang sangat kuat di Yamamah. 2 orang panglima yang dikirim Abu Bakar masih kewalahan menghadapi Musailamah, baru kemudian ketika Khalid bin Walid dan pasukannya bergabung dengan 2 orang panglima yang lain, Musailamah dan pasukannya bisa dikalahkan, bahkan Musailamah bisa dibunuh oleh Wahsyi (mantan budak habsyi yang pernah membunuh Hamzah bin Abdul Muthalib pada perang Uhud) ketika melarikan diri di kebun kurma.
b.    Malik bin Nuwairah di Buthah
Dibunuh oleh Khalid bin Walid dan pasukannya
c.    Thulaihah bin Kuwailid dari bani Asad
Melarikan diri ke Syam dan kemudian masuk Islam dengan Islam yang baik, dan bahkan menjadi anggota pasukan Khalid bin Walid

d.    Aswad al-Ansi di Yaman
Murtad sejak zaman Nabi Muhammad masih hidup. Dibunuh oleh Fairuz, saudara dari istri Aswad. Pasukan Aswad ditumpas oleh pasukan Muhajir bin Abi Umayyah
e.    Sajah dari bani Tamim
Satu-satunya nabi palsu perempuan. Diperistri oleh Musailamah dengan mahar menghilangkan sholat Ashr. Melarikan diri ketika pertempuran Yamamah.
f.     Dan lain-lain

Sedangkan para pimpinan pasukan Abu Bakar adalah :
a.    Khalid bin Walid, bertugas menumpas Thulaihah bin Kuwailid, apabila selesai ia bertugas menumpas Malik bin Nuwairah di Buthah jika mereka mengadakan perlawanan.
b.    Ikrimah bin Abu Jahal ditugaskan menumpas Musailamah.
c.    Syurahbil bin Hasanah, ditugaskan mengikuti Ikrimah menuju Musailamah al-Kadzdzab.
d.    Muhajir bin Abi Umayyah, diperintahkan menumpas pasukan al-'Ansi dan sebagai bantuan bagi para anak-anak raja Yaman untuk me-nundukkan Qais bin Maksyuh karena ia telah melepaskan diri dari ketaatan terhadap pemerintah kaum muslimin.
e.    Khalid bin Sa'id bin al-Ash, diperintahkan berangkat menuju perba-tasan kota Syam.
f.     Amru bin al-Ash, ditugaskan untuk berjalan menuju Jumaa' tempat Qudha'ah, Wadiah dan al-Harist.
g.    Hudzaifah bin Mihsan al-Ghalfani diperintahkan menumpas penduduk Daba, Oman
h.    Arfajah bin Hartsamah, diperintahkan berangkat ke Mahrah, sebuah daerah di Yaman
i.      Thuraifah bin Hajiz diperintahkan menuju Bani Sulaim dan suku Hawazin.
j.      Suwaid bin Muqran, diperintahkan menuju Tihamah Yaman.
k.    Al-Ala bin al-Hadhrami, diperintahkan menuju Bahrain.


3.    Mengumpulkan lembaran-lembaran Al-Quran
Peperangan melawan nabi palsu dan orang-orang murtad menyebabkan banyak penghafal quran gugur sebagai syahid, oleh sebab itu Umar mengusulkan kepada Abu Bakar agar mengumpulkan lembaran-lembaran al-Quran dan membukukannya. Awalnya Abu Bakar menolak karena beliau menganggap bahwa amalan tersebut tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah, akan tetapi Umar terus mendesak hingga Abu Bakar setuju dengan pendapat Umar.
Kemudian Abu Bakar memerintahkan Zaid bin Tsabit (seorang pemuda yang jenius, berakal dan penuh amanah, dan engkau telah terbiasa menulis wahyu untuk Rasulullah) agar mengumpulkan tulisan-tulisan al-Qur'an yang ditulis di daun-daunan, kulit maupun dari hafalan para penghafal al-Qur'an, hingga beliau menemukan akhir surat at-Taubah yang ada pada Abu Khuzaimah al-Anshari, yang tidak didapatkan dari selainnya, yaitu ayat:
" SesungguhNYa telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu." (At-Taubah: 128). Hingga akhir surat al-Bara'ah. Kemudian al-Qur'an yang telah dikumpulkan dan dibukukan itu disimpan oleh Abu Bakar hingga Allah mewafatkannya. Setelah itu berpindah ke tangán Umar sewaktu hidup-nya, dan akhirnya berpindah ke tangán Hafshah binti Umar
Imam al-Bukhari berkata, Ibnu Syihab berkata, Telah berkata kepadaku Kharijah bin Zaid bin Tsabit, bahwasanya dia mendengar Zaid berkata, "Aku tidak mendapatkan satu ayat dari surat al-Ahzab ketika kami menulis al-Qur'an ke dalam satu mushaf, sementara aku pernah mendengarkan Rasulullah saw. membacanya, akhirnya ayat tersebut kami cari dan ternyata ayat tersebut ada pada Khuzaimah bin Tsabit al-Anshari,
"Di antara orang-orang mu' min itu ada orang-orang yang menepati apa yang mereka janjikan kepada Allah." (Al-Ahzab: 23). Maka segera kami sisipkan ke tempatnya di dalam mushaf.

4.    Memperluas wilayah dakwah Islam
Untuk memperluas wilayah dakwah Islam, Abu Bakar menunjuk beberapa panglima, yakni :
a.    Khalid bin Walid menuju wilayah Irak melawan Persia
b.    Wilayah Syam yang dikuasai romawi, terbagi menjadi :
·         Yazid bin Abu Sufyan menuju wilayah Damaskus
·         Amr bin Ash menuju wilayah Palestina
·         Abu Ubaidah menuju wilayah Homs
·         Syurahbil bin Hasanah yang sebelumnya menjadi anggota pasukan Khalid bin Walid di Irak dipindahkan menuju Yordania

Khalid bin Walid beserta pasukannya berhasil menguasai wilayah Irak hanya selama kurang lebih 9 bulan, tetapi kemudian Khalid meninggalkan pasukannya untuk melakukan ibadah haji, dan hal tersebut tidak disetujui oleh Abu Bakar sehingga Abu Bakar menghukum Khalid dengan memindahkan Khalid dari Irak untuk menuju Syam sekaligus menghadapi romawi di Yarmuk yang menyiapkan 240 ribu pasukan untuk menghadang gerak pasukan perang Abu Bakar. Ketika perang sedang berlangsung dengan sengit, terdengar kabar bahwa Abu Bakar wafat dan digantikan oleh Umar. Umar mengganti posisi Khalid dari jabatan panglima perang dan digantikan oleh Abu Ubaidah bin Jarrah.

Minggu, 16 Januari 2011

sifat dan keistimewaan nabi muhammad

Ciri-ciri fisik Nabi Muhammad dan Sifat-sifat beliau

Ali bin Abi Thalib berkata menjelaskan pribadi rasulullah : “
Perawakan beliau sedang, tidak tinggi tidak pendek; berbadan lebar; rambutnya ikal, tidak lurus tidak keriting; badannya tidak kurus dan tidak gemuk; wajahnya bulat; kulitnya putih bersih; kedua matanya lebar, tajam dan hitam; bulu matanya lentik; tulang persendiannya besar; punggungnya kekar; bulu dadanya lembut dan halus; jari tangan dan kakinya keras; apabila berjalan seolah-olah berjalan di tempat yang landai; apabila menoleh maka seluruh badannya menoleh; di punggungnya ada tanda kenabian (berbentuk seperti kancing atau telur burung merpati); dan beliau adalah penutup para nabi. Beliau adalah orang yang paling bagus telapak tangannya (paling halus); paling kekar dadanya; paling jujur perkataannya; paling menepati janjinya; paling lembut jiwanya; paling mulia pergaulannya. Siapa saja yang memandangnya tiba-tiba pasti akan merasa kagum padanya dan siapa saja yang bergaul dengannya pasti akan mencintainya. Aku sama sekali tidak pernah melihat ada orang seperti beliau sebelum maupun sesudahnya.”
Sedangkan sifat-sifat (akhlaq) beliau menurut hadits dari ‘Aisyah “ Akhlaq rasulullah adalah Al-Quran” seperti dalam Q.S Al-Qalam (68): 4. di antara sifat beliau yang menonjol adalah :
a. keberanian
suatu saat Madinah dikejutkan oleh suatu suara, orang-orang menuju tempat datangnya suara, tetapi rasulullah bertemu dengan mereka saat rasulullah kembali dari arah suara tersebut. Beliau mengendarai kuda tanpa pelana dan menyandang pedang serta berkata “kalian jangan takut, kalian jangan takut”
b. kedermawanan, apalagi di bulan ramadhan, kedermawanan beliau melebihi angin yang bertiup kencang.
c. Kejujuran, bahkan sebelum beliau diutus menjadi nabi sudah dikenal dengan sebutan al-Amin
d. Tawadhu’ namun penuh dengan wibawa. Ketika fathu makkah, rasulullah memasuki kota Makkah dengan kepala tertunduk karena tawadhu’ kepada Allah.
e. Perkataan yang fasih, jelas dan tidak bertele-tele (jawami’ul kalim)
f. Sabar dan pemaaf tetapi sangat tegas jika hukum Allah dilanggar, dll.

Keistimewaan beliau dibanding para nabi sebelumnya

Hadits riwayat Bukhari dan Muslim dari Jabir bin Abdullah, rasulullah bersabda :
“Aku telah diberi lima hal yang tidak diberikan kepada para nabi sebelumku: aku ditolong melalui rasa takut yang ditimpakan kepada musuh sebelum diserang, dan telah dijadikan bagiku bumi ini sebagai masjid dan penyuci, maka dimana saja seorang laki-laki menjumpai waktu shalat maka dia harus melakukannya. Dan dihalalkan bagiku rampasan perangdan hal ini belum pernah dihalalkan kepada seorang (nabi) pun sebelumku, dan aku nanti dapat memberi syafa’at. Adapun seorang nabi diutus hanya kepada kaumnya saja, sedangkan aku diutus untuk seluruh manusia.”

Sabtu, 15 Januari 2011

nabi wafat

Wafatnya Nabi Muhammad

Kurang lebih 3 bulan setelah rasulullah melaksanakan haji, rasulllah menderita sakit. Ketika masih cukup kuat untuk keluar, beliau meminta para sahabatnya untuk mengqishash beliau jika beliau ada kesalahan dan juga jika beliau masih memiliki utang maka hendaklah para sahabat menagih beliau. Beliau juga berkhutbah di depan para sahabat “semoga Allah membinasakan orang-orang yahudi dan nasrani. Mereka telah menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai masjid”
Ketika sakitnya semakin keras, rasulullah berdiam di rumah ‘Aisyah dan memerintahkan Abu Bakar untuk menggantikan rasulullah menjadi imam shalat. Walaupun demikian, pada masa sakitnya rasulullah masih sempat memberangkatkan sariyyah terakhir yang dipimpin oleh Usamah bin Zaid bin Haritsah (putra dari zaid bin haritsah –anak angkat nabi- dengan anggota pasukannya adalah para sahabat yang sudah senior seperti umar bin khaththab).
Wasiat-wasiat rasulullah sebelum wafat antara lain :
a. agar orang-orang yahudi, nasrani dan musyrik dikeluarkan dari jazirah arab (tidak boleh ada dua agama di bumi arab)
b. untuk menghormati para utusan
c. berpegang teguh terhadap al-Quran dan as-Sunnah
d. jagalah shalat dan budak-budak kalian
sehari sebelum wafat rasulullah membebaskan para budaknya dan bersedekah dengan harta yang ada pada beliau.
Pada akhir hayatnya beliau bersabda :” bersama dengan orang yang telah Engkau anaugerahi nikmat yaitu para nabi, ash-shiddiqin, syuhada’ dan shalihin. Ya Allah ampunilah dan kasihanilah aku. Pertemukan aku dengan Kekasih yang Maha Tinggi, Ya Allah Kekasih yang Maha Tinggi”.
Beliau wafat di waktu dhuha pada hari senin bulan rabi’ul awwal tahun ke 11 H. Para sahabat berduka dan sebagian menolak wafatnya nabi hingga Abu Bakar membacakan Q.S ‘Ali Imran : 144.
Sahabat yang memandikan rasulullah adalah Ali bin Abi Thalib, al-Abbas, al-Fadhl bin Abbas, Qutsam bin Abbas, Usamah bin Zaid dan Syaqran (mantan budak nabi). Pakaian rasulullah tidak dilepas ketika dimandikan, dan kemudian rasulullah dikafani dengan tiga helai kain secara berlapis. Kemudian rasulullah dishalatkan secara bergantian tanpa imam. Rasulullah dimakamkan di bawah tempat wafatnya sesuai dengan sabda nabi dari Abu Bakar bahwa tidaklah seorang nabi wafat kecuali dikubur di tempat ia wafat.
Innā lillāhi wa innā ilayhi rāji’ūn.

haji wada'

Haji Wada’ (Haji Perpisahan)
Hari-hari terakhir bulan Dzul Qa’idah tahun ke-10 H rasulullah keluar dari Madinah bersama umat Islam. Beliau menginap di Dzul Hulaifah (salah satu miqat haji) dan kemudian melafadzkan niat untuk melakukan haji dan umrah dengan cara digabung (haji qiran) serta membawa hewan sembelihan.
Ketika sampai di Makkah, beliau melakukan thawaf qudum (thawaf pendahuluan) kemudian sa’i dari shofa ke marwah, dan memerintahkan agar orang-orang yang tidak membawa hewan kurban agar bertahallul (memotong rambut) dan mengubah niat haji mereka menjadi umrah.
Kemudian beliau keluar dari makkah (pada hari ke 8 bulan dzul hijjah) menuju Mina dan menginap di Mina dan pada pagi harinya beliau menuju ke Arafah. Setelah sampai di Namirah beliau berkhutbah yang didengarkan oleh lebih dari 100 ribu orang, yang berbunyi:
“wahai sekalian manusia dengarkanlah perkataanku, karena sesungguhnya aku tidak tahu boleh jadi aku tidak akan bertemu lagi dengan kalian setelah tahun ini di tempat wuquf seperti ini selama-lamanya. Sesungguhny darah kalian dan harta kalian terlindungi dan mulia sebagaimana kemuliaan hari kalian ini, di bulan kalian ini, di bumi kalian ini. Ketahuilah, segala sesuatu dari masalah jahiliyah sudah terinjak di bawah kakiku, darah jahiliyah sudah tidak berlaku. Dan sesungguhnya darah pertama yang aku batalkan adalah darah Ibnu Rabi’ah bin al Harits. Riba jahiliyah sudah tidak berlaku dan riba pertama yang aku batalkan adalah riba Abbas bin Abdul Muthalib, karena semua itu tidak berlaku lagi.
Bertakwalah kalian kepada Allah dalam masalah perempuan karena kalian mengambil mereka sebagai amanat dari Allah dan kalian menjadi halal dengan kalimat syahadat. Kewajiban mereka terhadap kalian adalah mereka tidak memberi kesempatan orang yang tidak kalian suka tinggal di tempat kalian. Jika mereka berbuat demikian pukullah mereka dengan pukulan yang tidak membahayakan. Sedangkan kewajiban kalian terhadap mereka adalah memberi nafkah dan pakaian yang layak.
Dan sungguh telah aku tinggalkan pada kalian sesuatu yang kalian tidak akan tersesat apabila berpegang teguh dengannya yaitu kitabullah dan sunnahku. Wahai sekalian manusia, sesungguhnya tiada lagi nabi setelahku dan tiada lagi umat setelah kalian. Maka sembahlah Rabb kalian, shalatlah lima waktu, berpuasalah pada bulan ramadhan, tunaikanlah zakat kalian dengan lapang dada, berhajilah ke rumah Rabb kalian dan patuhilah pemimpin-pemimpin kalian niscaya kalian masuk surga.”
Kemudian beliau menginap di muzdalifah dan menjamak shalat maghrib dan isya’ dan melaksanakan shalat shubuh di awal waktu.
Sebelum matahari terbit beliau menuju mina untuk melempar jumrah aqabah menyembelih kurban dan mencukur kepalanya dan kemudian menuju Makkah untuk melaksanakan thawaf ifadhah.
Pada hari tersebut rasulullah mengulang khutbahnya yang kemarin dan menyampaikan : “sesungguhnya masa telah berputar seperti keadaannya di waktu diciptakannya langit dan bumi. Dalam satu tahun terdapat 12 bulan, empat di antaranya bulan-bulan suci. Sesungguhnya darah kalian dan harta kalian serta kehormatan kalian adalah suci dan mulia sebagaimana suci dan mulianya hari ini, bulan ini dan negeri ini. Kalian akan menjumpai Rabb kalian dan menanyai amal perbuatan kalian. Ketahuilah jangan sekali-kali sepeninggalku nanti kalian akan kembali kepada kesesatan di mana kalian saling bunuh membunuh. Ketahuilah tidak seorangpun berbuat dosa kecuali berakibat kepada dirinya sendiri. Ketahuilah, hendaknya seseorang tidak berbuat dosa terhadap anaknya dan tidak pula anak berbuat dosa kepada orangtuanya. Ketahuilah pula, setan telah putus asa disembah di negeri ini selama-lamanya. Akan tetapi ia akan dipatuhi di dalam amal baik yang kalian sepelekan, maka ia puas dengan hal itu.”
Beliau kemudian menghabiskan hari tasyrik di mina untuk melempar jumrah ‘ula, wustha dan aqabah, mengajarkan syariat islam, berdzikir kepada Allah dan juga berkhutbah di salah satu harinya. Pada tanggal 13 dzulhijjah beliau pergi meninggalkan mina, menginap di kampung bani kinanah dan kemudian menuju Makkah untuk melaksanakan thawaf wada’. Dan kemudian kembali ke Madinah.

kemenangan islam

Kemenangan Islam
Setelah peperangan Khandaq, Nabi bersabda : “setelah tahun ini, orang-orang quraisy tidak akan menyerang kalian, namun kalian yang akan menyerang mereka”
1. Perjanjian Hudaibiyah (sebuah nama tempat di dekat Makkah dari arah bawah)
- Pada bulan dzul qa’idah tahun ke-6 H rasulullah mengajak para sahabat dan orang-orang arab di sekitar Madinah untuk pergi bersama beliau menuju Makkah. Pada waktu itu beliau memakai pakaian ihram dan membawa hewan sembelihan untuk umrah.
- Orang-orang quraisy mendengar kabar bahwa rasulullah keluar dengan orang-orang banyak menuju Makkah dan orang-orang quraisy menolak kedatangan rasulullah.
- Rasulullah memerintahkan sahabat untuk melewati jalan yang tidak dilalui oleh quraisy sehingga beliau dan rombongannya dapat sampai di Hudaibiyah tanpa adanya gangguan dari quraisy, ketika itu unta beliau mogok sehingga beliau berhenti. (sebelumnya, pasukan khalid bin walid sempat melihat rombongan nabi Muhammad menuju Makkah dan nabi juga sempat melihat pasukan Khalid, tetapi nabi yang tidak berkeinginan untuk berperang memerintahkan agar melewati jalan yang aman. Pada saat itu turun syariat untuk shalat khauf –shalat dalam keadaan takut-)
• utusan-utusan quraisy untuk menahan kedatangan beliau di makkah
1. Budail al-khuza’i  bani khuza’ah adalah saudara dekat rasulullah
2. Mikraz  seorang yang pandai bicara
 Rasulullah menemui dua orang ini dan berbicara maksud kedatangan beliau ke makkah dan mereka berdua melaporkan kepada quraisy
3. Hulais bin al-qamah  pemimpin kaum ahabisy yang dikenal sebagai orang yang taat beribadah
 Rasulullah memerintahkan para sahabat menunjukkan hewan-hewan yang akan disembelih sehingga Hulais bisa melihat bahwa kedatangan rasulullah adalah untuk beribadah, Hulais sendiri tidak bertemu dengan rasulullah
4. urwah bin mas’ud  tokoh dari bani tsaqif (dari tha’if)
 rasulullah menemui urwah dan berkata sebagaimana kepada dua orang utusan sebelumnya, ketika urwah akan pulang untuk melaporkan keadaan kepada quraisy, urwah sempat melihat kecintaan para sahabat kepada rasulullah.
• utusan nabi Muhammad kepada quraisy untuk meminta izin memasuki makkah
1. Khurasy al-Khuza’i  beliau menaiki unta nabi, tetapi di tengah perjalanan unta nabi dibunuh oleh Ikrimah dan khurasy dipukuli dan akan dibunuh oleh Ikrimah bin Abu Jahal, tetapi dicegah oleh kaum ahabisy.
2. Usman bin Affan  sebenarnya, nabi menunjuk Umar bin Khaththab, tetapi umar menolak dan menyarankan agar Usman yang ditunjuk. Usman dapat bertemu dengan orang-orang quraisy karena ketokohan dan kebangsawanan Usman. Dan usman sempat ditawari untuk thawaf, tetapi usman menolak karena tidak ingin mendahului rasulullah dalam berthawaf. Karena usman terlalu lama berada di Makkah, tersiar kabar di antara kaum muslimin bahwa Usman dibunuh, maka nabi memerintahkan untuk berbaiat menuntut kematian usman. Baiat ini disebut dengan baiatur ridhwan (Q.S. Al-Fath:18)
- Pelaksanaan perdamaian Hudaibiyah :
Quraisy kemudian mengutus Suhail bin Amr untuk menemui Nabi dan membicarakan perjanjian antara quraisy dan Nabi yang berisi :
a. Nabi tidak boleh memasuki Makkah pada tahun itu dan boleh memasukinya satu tahun lagi selama tiga hari dengan aman tanpa gangguan(Q.S. Al-Fath:27)
b. Gencatan senjata antara nabi dengan quraisy selama 10 tahun
c. Orang Madinah yang keluar ke Makkah tidak dikembalikan, sedangkan laki-laki Makkah yang pergi ke Madinah harus dikembalikan
d. Orang-orang arab bebas bersekutu dengan quraisy atau Nabi
Setelah perjanjian tersebut disepakati, Abu Jandal (anak Suhail bin Amru yang akan masuk Islam) menghadap nabi dan berusaha bergabung dengan nabi akan tetapi, karena perjanjian sudah disepakati maka Abu Jandal harus dikembalikan ke Makkah bahkan dipukuli oleh ayahnya sendiri dengan kayu berduri di hadapan nabi dan para sahabatnya. Melihat perlakuan tersebut, kaum muslimin sangat kecewa dengan perjanjian hudaibiyah sampai-sampai mereka mengabaikan perintah nabi untuk bercukur dan menyembelih kurban hingga nabi melakukan sendiri penyembelihan kurban dan bercukur di hadapan kaum muslimin dan kemudian kaum muslimin mengikuti apa yang dilakukan oleh nabi (hal tersebut atas saran dari ummu salamah, salah satu istri nabi)
- perjanjian Hudaibiyah merupakan kemenangan yang luar biasa bagi umat Islam. Allah menurunkan keseluruhan Q.S. Al-Fath (kemenangan) atas peristiwa ini.
- Setelah peristiwa hudaibiyah, rasulullah dengan nyaman berdakwah ke luar negeri dan menyampaikan surat kepada para raja agar mereka memeluk Islam, a.l.:
1. Heraklius, raja romawi  utusan nabi diperlakukan dengan hormat
2. Kisra, raja persia  surat nabi dirobek kemudian nabi bersabda Allah akan merobek-robek kerajaan persia.
3. Najasy  masuk Islam
4. Muqauqis  surat nabi diterima. Muqauqis memberikan hadiah kepada Nabi
5. raja-raja di Yaman, Oman, Bahrain yang sebagian masuk Islam dan sebagian menolak

2. Khaibar (perang melawan Yahudi)
Khaibar merupakan penampungan Yahudi terakhir yang masih ada di jazirah arab pada saat itu. Mereka berkomplot dengan musuh-musuh nabi untuk mengadakan penyerangan. Maka pada bulan Muharam tahu ke-7 H nabi menyerang Yahudi khaibar dan mengusir mereka dari jazirah arab selamanya, walaupun masih ada sebagian yahudi yang minta izin kepada nabi untuk mengurusi pertanian dan akan memberikan separuh hasilnya kepada umat Islam. Dan akhirnya, mereka semuanya diusir dari Khaibar pada saat Umar bin Khaththab menjadi khalifah.
Kemenangan di Khaibar sangat membahagiakan, apalagi harta yang diperoleh sangat berlimpah. Setelah peperangan berakhir, rombongan muhajirin dari habasyah (dipimpin oleh Ja’far bin Abu Thalib) pulang ke Madinah dan disambut oleh nabi dengan kegembiraan yang luar biasa.

3. Fathu Makkah
- Waktu : Ramadhan tahun 8 H (rasulullah berangkat tanggal 10)
- Sebab : Bani Bakar (yang bersekutu dengan quraisy) menyerang bani Khuza’ah (yang bersekutu dengan nabi). Penyerangan ini dibantu langsung oleh quraisy. Quraisy yang menyadari kesalahannya, mengutus Abu Sufyan bin Harb untuk berusaha memperbaiki perjanjian Hudaibiyah yang sudah mereka langgar sendiri. Usaha Abu Sufyan ini gagal total.
- Nabi memerintahkan kaum muslimin bersiap dan merahasiakan persiapan tersebut. Namun, ada salah satu pahlawan badar yang berusaha membocorkan rencana tersebut (bernama Hathib) karena mengingat keluarganya yang berada di makkah. Oleh nabi sahabat tersebut dimaafkan. Dan Allah menurunkan Q.S. Al-Mumtahanah : 1.
- Nabi berangkat ke Makkah bersama 10000 pasukan dengan perjalanan yang cepat. Dua orang Abu Sufyan (Abu Sufyan bin Harits –cucu Abdul Muthalib- dan abu sufyan bin harb) masuk Islam pada peristiwa ini. Abu Sufyan bin Harb masuk Islam atas dorongan dan perlindungan Abbas bin Abdul Muthalib, dan karena Abu Sufyan bin Harb masih sangat cinta dengan kekuasaan, maka Nabi mengumumkan agar orang-orang Makkah masuk ke rumah abu sufyan (1), atau masuk ke masjidil haram (2) atau menutup pintu rumah mereka masing-masing (3) agar aman dari pasukan rasulullah sehingga tidak ada peperangan. Pada hari itu rasulullah bersabda “pada hari ini ka’bah harus dihormati”.
- Rasulullah memasuki Makkah dari arah utara (atas) di belakang pasukan , di sebelah kanan Khalid bin Walid memimpin pasukan, di sebelah kiri Zubair bin Awwam, di depan adalah Abu Ubaidah.
- Rasulullah masih berpuasa ketika berangkat, akan tetapi beliau berbuka di perjalanan dan tidak melanjutkan puasanya (mengganti di hari lain) selama beliau berada di Makkah dan beliau juga melaksanakan shalat secara qashar. Beliau berada di Makkah selama sebulan atau kurang.
- Setelah makkah dimasuki secara aman, rasulullah kemudian membersihkan Ka’bah dari berhala-berhala dan gambar-gambar dan kemudian memerintahkan Bilal untuk adzan di atas ka’bah.
- Berkenaan dengan fathu Makkah ini Allah menurunkan Q.S An-Nashr.

peperangan penting masa nabi

Peperangan-peperangan penting pada zaman rasulullah.
Peperangan-peperangan yang dilakukan Rasulullah dilakukan dengan tujuan untuk meninggikan kalimat Allah. Peperangan-peperangan yang dilakukan oleh beliau semuanya didahului dengan musyawarah dengan para sahabat-sahabat beliau. Rasulullah mempersiapkan peperangan setelah mengetahui kondisi musuh dari mata-mata yang sudah disiapkan oleh beliau, dan beliau mempersiapkan strategi yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi musuh-musuh beliau. Rasulullah juga mengajarkan kepada kita untuk bersabar terhadap musuh yang memiliki kekuatan yang jauh lebih kuat dan tidak boleh semena-mena terhadap musuh yang sudah tidak berdaya.
A. Peperangan melawan kaum musyrik
1. Badar kubro
 merupakan pembeda antara yang haq (muslim) dan yang bathil (kafir)
 sebab : Rasulullah mengajak kaum muslimin (diikuti oleh 300an orang dengan 2 kuda dan 7 unta, sehingga satu unta dinaiki 3-4 orang) untuk menyergap rombongan dagang Abu Sufyan yang akan melewati badar (+ 200 Km dari Madinah) dari perjalanan Syam menuju Makkah.
 waktu dan tempat : Ramadhan tahun 2 H di Badar (beberapa riwayat menyebutkan pada tanggal 17 hari jumat)
 peperangan ini tidaklah direncanakan sebelumnya. Maksud dari rasulullah mengajak kaum muslimin adalah untuk menyergap kafilah dagang Abu Sufyan, akan tetapi ternyata Abu Sufyan dan rombongan dagangnya mendengar bahwa mereka dikejar oleh Rasulullah dan pasukannya sehingga mereka mempercepat perjalanan dan membelokkan arah melewati pantai. Selain itu, Abu Sufyan sempat minta bantuan ke Makkah dan disambut oleh Abu Jahal dkk dengan mengirimkan + 1000 pasukan lengkap untuk menumpas rasulullah dan pasukannya. Ketika ternyata Abu Sufyan dan rombongannya selamat, mereka mengabarkan kepada pasukan Abu Jahal untuk kembali saja ke Makkah, namun Abu Jahal dengan sombong mengatakan bahwa mereka akan diam di Badar dan minum arak hingga tiga hari dan jika memungkinkan akan menghancurkan pasukan rasulullah. Dan Allah menetapkan bahwa mereka akan bertempur pada hari itu (Q.S. Al-Anfaal : 42). Ketika melihat pasukan musuh yang sangat besar, Nabi berdoa memohon pertolongan dari Allah dan kemudian Allah menurunkan bantuan dengan 1000 malaikat (Q.S Al-Anfaal : 9), melihat malaikat yang turun maka setan lari dari peperangan (Q.S. Al-Anfaal : 48). Atas pertolongan Allah Ta’ala maka kaum muslimin memperoleh kemenangan dan berhasil mengambil tawanan orang-orang kafir dan memperoleh uang tebusan dari orang-orang kafir, tetapi tindakan Rasulullah mengambil tebusan ditegur oleh Allah ta’ala. (Q.S. Al-Anfaal:67)
 info lebih lanjut tentang perang badar buka http://muslim.or.id/sejarah-islam/pelajaran-dari-perang-badar.html
2. Uhud
 Merupakan pembeda antara mukmin dan munafiq
 Sebab : Abu Sufyan dkk ingin membalas kekalahan pada perang badr yang menyebabkan sekian banyak pemimpin dan bangsawan kafir Quraisy mati.
 Waktu : Syawwal tahun 3 H
 Tempat : Perbukitan Uhud (+ 6 km dari Madinah) sebelumnya rasulullah bermusyawarah dengan para sahabatnya untuk melawan kaum kafir di Madinah saja atau di luar Madinah. Beberapa sahabat yang tidak ikut perang badar mengusulkan agar berperang di luar Madinah,sedangkan Abdullah bin Ubay dan beberapa orang mengusulkan agar berperang di Madinah saja.
 Jumlah pasukan :
- Kafir quraisy : 3000 pasukan, terdiri dari penunggang kuda 200 orang, dan yang mengenakan baju besi 700 orang. Komandan pasukan tertinggi yaitu Abu Sufyan, komandan pasukan berkuda sebelah kanan yaitu Khalid bin Al-Walid dan sebelah kiri adalah Ikrimah bin Abu Jahal.
- Kaum muslimin : 1000 pasukan, terdiri dari 100 pasukan mengenakan baju besi, dan 50 pasukan penunggang kuda (tetapi Abdullah bin Ubay memimpin 300 orang munafiq keluar dari barisan dan kembali menuju Madinah)
 Jalannya perang :
Berdasarkan informasi dari Abbas bin Abdul Mutholib, bahwa orang-orang qurasiy mempersiapkan pasukan yang sangat besar untuk menyerang Madinah, maka nabi segera mengadakan musyawarah untuk menghadapi orang-orang quraisy. Dalam musyawarah diputuskan bahwa nabi akan menghadapi orang-orang quraisy di Uhud. Sesampinya di uhud, nabi berjalan melewati lembah uhud dan mengatur pasukannya dengan menempatkan beberapa pasukan pemanah di atas bukit untuk melindungi pasukan muslimin dari sebelah belakang.
Peperangan pada awalnya dimenangkan oleh umat islam ynag berhasil memukul mundur pasukan kafir hingga ke tenda para wanita, dan nampaklah harta kaum kafir yang sangat banyak. Melihat kemenangan dan harta yang banyak ini, pasukan pemanah tidak disiplin dan turun dari tempatnya untuk mengejar harta kekayaan karena para pemanah mengira bahwa kaum kafir tidak akan bisa membalas kekalahan ini sebagaimana ketika perang badar. Namun, pasukan berkuda yang dipimpin Khalid bin al-Walid melihat bahwa pasukan pemanah sudah meninggalkan posisinya dan kemudian memerintahkan pasukannya bersama dengan pasukan Ikrimah memacu kuda-kuda mereka menyerang pasukan muslimin dari arah belakang. Karena serangan dari dua arah, maka kaum muslimin menjadi terpecah, dan sebagian dari kaum muslimin melarikan diri dari peperangan tetapi Allah memaafkan mereka (Q.S. Ali Imran:155). Atas kekalahan pada perang uhud ini, Allah menurunkan Q.S Ali ‘Imran : 140. Hari berikutnya, dengan pasukan yang tersisa, rasulullah bermaksud untuk mengejar kaum kafir, akan tetapi kaum kafir sudah melarikan diri dan pulang ke Makkah.
 Hal-hal mengenai peperangan Uhud
Jumlah korban di pihak kaum muslimin adalah sekitar 70 orang syuhada’ termasuk di antaranya adalah Hamzah bin Abdul Mutholib. Kondisi para syuhada’ ini sangat memprihatinkan karena sebagian tubuh mereka dipotong (telinga, mulut, dll karena kebencian kaum kafir terhadap para syuhada). Dan para syuhada disholatkan, kemudian dikuburkan dengan pakaian mereka (tidak dimandikan)
 info lebih lanjut tentang perang uhud dan kejadian setelahnya buka http://kisahmuslim.com/pasca-perang-uhud/ atau http://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Uhud
B. Peperangan mengusir yahudi
1. Perang Bani Qainuqa’
 Sebab : seorang muslimah yang sedang berjualan di pasar bani qainuqa’ dibuka auratnya (ditarik jilbabnya)
 Waktu : setelah perang badar dan sebelum perang uhud
 Rasulullah mengepung kampung bani qainuqa’ selama 15 hari hingga orang-orang bani qainuqa’ menyerah dan sebagian melarikan diri
 info lebih lanjut tentang perang ini baca http://almanhaj.or.id/content/3895/slash/0/perang-bani-qainuqa/

2. Perang bani Nadhir
 Sebab : pemimpin bani nadhir (huyay bin akhtab) merencanakan pembunuhan rasulullah padahal pada saat itu rasulullah sedang berada di kampung bani nadhir untuk membicarakan sesuatu.
 Waktu : setelah perang uhud
 Rasulullah bersama pasukannya menyerang bani nadhir dan mengusir mereka dari madinah
 Allah ta’ala menurunkan Q.S. Al-Hasyr
 info lebih lanjut tentang perang ini baca http://tarbiyahonline.com/perang-bani-nadhir

C. Perang Ahzab/perang Khandaq
 Ahzab berarti golongan-golongan, sedangkan khandaq berarti parit
 Sebab : tokoh-tokoh bani nadhir yang diusir oleh Nabi mendatangi orang kafir quraisy untuk bekerja sama membunuh nabi dan tokoh-tokoh bani nadhir ini juga menghasut suku-suku yang memusuhi nabi sehingga semuanya berkumpul menjadi satu pasukan
 Waktu : syawwal tahun 5 H
 Jalannya perang :
Pasukan gabungan dari kafir quraisy, bani ghatafan dll dari orang-orang musyrik disertai dengan pasukan dari orang-orang yahudi bergerak menuju madinah berjumlah 10000 pasukan, hal ini diketahui nabi melalui mata-mata dan beliau segera bermusyawarah dengan para sahabat. Atas usulan dari Salman yang berasal dari persia (Salman al-Farisi) maka beliau membuat parit yang besar di utara Madinah (karena Madinah dikelilingi oleh bukit-bukit dan kebun-kebun kurma kecuali dari arah sebelah utara) yakni di antara bukit wabrah dan bukit waqim. Ketika proses pembuatan parit, banyak sekali mukjizat nabi yang diperlihatkan kepada kaum muslimin.
Pembuatan parit selesai sebelum pasukan kafir sampai, sehingga mereka hanya bisa melihat dari pinggiran parit (Q.S. Al-Ahzab : 10). Rasulullah keluar dengan membawa 3000 prajurit yang berjaga di sisi parit yang lain.
Ternyata, orang-orang bani quraidhah yang masih berada di dalam kota madinah berkhianat dan bermaksud menyerang madinah yang sudah hampir kosong dari prajurit nabi, tetapi Allah menjaga umat Islam dengan terbunuhnya mata-mata yahudi quraidhah oleh shafiyah, bibi nabi.
Akhir peperangan ahzab adalah adanya seorang muslim dari bani ghatafan yang bernama Nu’aim bin Mas’ud yang mengadu domba persatuan kaum kafir sehingga mereka terpecah, dan selain itu adanya pertolongan dari Allah dengan mengirimkan angin topan yang menerbangkan tenda-tenda serta peralatan makan orang-orang kafir.
 Allah menurunkan beberapa ayat dalam Q.S. Al-Ahzab berkenaan denga perang ini.
 info lebih lanjut tentang perang ini baca http://theistitute.wordpress.com/2013/10/14/belajar-dari-perang-khandaq/

D. Perang melawan yahudi (lanjutan)
3. perang bani quraidhah
 sebab : pengkhianatan bani quraidhah pada perang ahzab
 waktu : setelah perang khandaq (tahun 5 H)
 rasulullah mengepung bani quraidhah selama 25 hari dan membunuh setiap laki-laki yang telah baligh dari bani quraidhah (yang merupakan keputusan dari sa'ad bin mu'adz yang merupakan sekutu dari orang-orang-orang bani quraidhah, keputusan sa'ad ini dipuji nabi sebagai keputusan yang diturunkan dari atas tujuh langit)
 info lebih lanjut tentang perang ini baca http://iwanwe.blogspot.com/2013/09/perang-bani-quraizhah.html